MENGAPA KURIKULUM PROTOTIPE DIJADIKAN OPSI? MENGAPA TIDAK LANGSUNG DITETAPKAN UNTUK SEMUA SEKOLAH?

By IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd 16 Jan 2022, 09:38:41 WIB SEKOLAH PENGGERAK
MENGAPA KURIKULUM PROTOTIPE DIJADIKAN OPSI? MENGAPA TIDAK LANGSUNG DITETAPKAN UNTUK SEMUA SEKOLAH?

Gambar : MENGAPA KURIKULUM PROTOTIPE DIJADIKAN OPSI? MENGAPA TIDAK LANGSUNG DITETAPKAN UNTUK SEMUA SEKOLAH?


Anindito Aditomo >>> Kepala BSKAP Kemendikbudristek

MENGAPA KURIKULUM PROTOTIPE DIJADIKAN OPSI? MENGAPA TIDAK LANGSUNG DITETAPKAN UNTUK SEMUA SEKOLAH? 

Selain menegaskan peran sekolah dalam penyusunan kurikulum, pemberian opsi adalah bagian dari perubahan manajemen. Perubahan kerangka kurikulum nasional tentu menuntut adaptasi yang besar. Ini perlu dikelola agar menghasilkan dampak yang diinginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran.

Tahapan perubahannya sebagai berikut:

* 2019-2020: Evaluasi Kurikulum 2013.
* 2020-2021: prototipe penyusunan kurikulum.
* 2021-2022: Uji coba terbatas dan perbaikan kurikulum prototipe melalui Program Sekolah Penggerak (SP) dan Program SMK PK.
* 2022-2024: Perbaikan lebih lanjut melalui penerapan di SP, SMK PK, dan sekolah/madrasah lain yang berminat.

Dengan demikian, perubahan kurikulum nasional baru akan terjadi pada 2024. Ketika itu, prototipe kurikulum sudah melalui perbaikan selama 3 tahun di berbagai sekolah/madrasah.

Selain itu, pada tahun 2024 akan ada cukup banyak sekolah/madrasah yang sudah mempelajari prototipe kurikulum dan bisa menjadi mitra belajar bagi sekolah/madrasah lain. pendekatan bertahap memberi waktu bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk belajar.

Proses belajar para aktor kunci ini penting karena menjadi fondasi transformasi pendidikan. Ingat, tujuan perubahan kurikulum adalah untuk mengatasi krisis belajar. Kita ingin menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Ini tidak bisa dicapai dengan perubahan kurikulum saja. Cita-cita ini mensyaratkan perubahan yang sistematis.

Karena itulah kami juga mereformasi sistem evaluasi pendidikan (Asesmen Nasional menjadi elemen kunci di sini). Juga menata sistem rekrutmen dan pelatihan guru; menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia kerja; pendampingan dinas-dinas pendidikan; dan melakukan penguatan anggaran dan kelembagaan.

Sekali lagi, perubahan sistematik ini tidak akan terjadi dalam dan. Harapannya, tahapan perubahan kurikulum akan memberi waktu yang memadai untuk menyiapkan fondasinya.

Sumber: https://www.instagram.com/p/CYk8e1CrOIB/ 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment