PENGEMBANGAN KOMUNITAS BELAJAR (KOMBEL)

By IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd 30 Mar 2024, 04:55:25 WIB SEKOLAH PENGGERAK
PENGEMBANGAN KOMUNITAS BELAJAR (KOMBEL)

Gambar : PENGEMBANGAN KOMUNITAS BELAJAR (KOMBEL)


Konsep Komunitas Belajar Dalam Kurikulum Merdeka

Sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka (KM) dan ingin menerapkan KM dengan lebih baik di satuan pendidikan melalui interaksi secara rutin dalam wadah dimana mereka berpartisipasi aktif

Ada 5 tujuan utama membangun komunitas belajar: 

  1. Mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik

  2. Mendukung dengan merancang interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas

  3. Membina anggota kelompok dengan mengajak anggota kelompok untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan

  4. Mendorong anggota dengan mempromosikan pekerjaan dari anggota melalui saling berbagi dan diskusi

  5. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehingga berdampak peningkatan hasil belajar murid

Konsep Pengembangan Komunitas Belajar Dalam Satuan Pendidikan/Sekolah

Komunitas belajar guru di sekolah merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang terbentuk di lingkungan sekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan para guru dalam proses mengajar

Manfaat Pengembangan Komunitas Belajar: 

  1. Pertukaran pengalaman/Praktik Baik

  2. Peningkatan Profesionalisme

  3. Pengembangan Keterampilan

  4. Motivasi dan Dukungan

  5. Kolaborasi

Manfaat

1. Pertukaran pengalaman/Praktik Baik

Guru-guru dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik mereka dalam mengajar. Dengan saling berbagi, mereka dapat belajar satu sama lain dan mengadopsi strategi yang efektif di kelas masing-masing

2. Peningkatan Profesionalisme

Komunitas belajar guru dapat membantu meningkatkan profesionalisme dalam bidang pendidikan. Guru-guru dapat mempelajari tren terkini dalam pendidikan, terus memperbarui pengetahuan mereka, dan mempraktikkan metode pembelajaran terbaik.

3. Pengembangan Keterampilan

Melalui komunitas belajar guru, para guru dapat mengembangkan keterampilan mereka dalam berbagai aspek, seperti penggunaan teknologi dalam pembelajaran, pengelolaan kelas yang efektif, atau pengajaran berbasis proyek. Mereka dapat saling memberikan masukan, umpan balik, dan dukungan untuk meningkatkan kemampuan mereka.

4. Motivasi dan Dukungan

Komunitas belajar guru menciptakan lingkungan yang mendukung di mana para guru dapat saling memotivasi dan memberikan dukungan satu sama lain. Mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam mengajar dan berbagi solusi yang efektif.

5. Kolaborasi

Komunitas belajar guru mempromosikan kolaborasi antara sesama guru. Mereka dapat bekerja sama dalam mengembangkan kurikulum, merancang kegiatan pembelajaran, atau mengatasi masalah khusus yang dihadapi dalam konteks sekolah

Peran komunitas belajar dalam IKM

Komunitas belajar berperan untuk: 

  1. Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka 

  2.  Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah dan berbagi praktik baik seputar Kurikulum Merdeka untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid

  3. Memfasilitasi kolaborasi pengembangan strategi, metode dan model pembelajaran pada perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan hasil belajar murid

  4. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat 

Mengingat pentingnya Kombel, maka diharapkan penggerak komunitas/influinser dapat berbagi tugas dengan rekan anggota komunitas sehingga semua dapat berpartisipasi aktif

Tiga Ide Besar Kombel (Dufour, 2020)

Kombel yang fokus pada pembelajaran apabila GTK menjawab 4 Pertanyaan kritis:

  1. Apa yang kita harapkan murid seharusnya pelajari?

  2. Bagaimana kita tahu jika mereka telah benar-benar belajar? 

  3. Bagaimana respon kita saat mereka tidak belajar? 

  4. Bagaimana respon kita saat mereka sudah dapat mempelajarinya?

Membudayakan Kolaborasi dan Tanggung Jawab

Kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan akan lebih optimal jika GTK dapat berkolaborasi dengan GTK lainnya. Kolaborasi ini diciptakan untuk menghadirkan suasana belajar bersama, yang di dalamnya ada rasa saling tergantung satu sama lain, serta kesadaran bahwa proses pembelajaran dan keberhasilan seorang murid merupakan tanggung jawab bagi semua GTK. GTK menyepakati komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran murid dan bertanggung jawab pada seluruh murid di satuan pendidikan (tidak hanya pada murid yang ada di kelasnya).

Berorientasi pada hasil pembelajaran murid

Siklus belajar dalam komunitas belajar menunjukkan bahwa kegiatan belajar dalam komunitas merupakan proses utuh dan berkelanjutan mulai dari refleksi awal sampai kembali lagi ke refleksi awal. Siklus ini memastikan hasil belajar dalam komunitas diimplementasikan dalam pembelajaran, dan refleksi dari implementasi pembelajaran menjadi bahan pembicaraan dalam komunitas agar terjadi perbaikan pembelajaran.

Empat Pilar PLC

The Four Pillars of a Professional Learning Community :

  1. Visi Bersama => Mengapa Kita Ada.?

  2. Misi Bersama => Kita Berharap Menjadi Apa.?

  3. Nilai Bersama => Komitmen Apa Yang Kita Buat

  4. Tujuan Bersama => Tujuan Apa Yang Dicapai   

 

Pengembangan Visi

  1. Visi adalah gambaran jangka panjang tentang keadaan yang diinginkan atau tujuan utama yang ingin dicapai oleh ombel.

  2. Visi memberikan arah dan inspirasi, serta menjadi panduan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategis.

  3. Visi memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan yang diinginkan, mencerminkan aspirasi dan nilai-nilai inti dari organisasi atau komunitas.

  4. Pengembangan visi harus mencakup elemen aspirasional dan berorientasi ke depan, serta mencerminkan pemikiran inovatif dan ambisi untuk mencapai perubahan yang positif

Contoh:

"Menjadi komunitas belajar guru yang dinamis dan berpengaruh, yang mendorong pengembangan profesional yang berkelanjutan, inovasi dalam pengajaran, serta menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi semua siswa."

Pengembangan Visi

  1. Terintegrasi dengan visi: Pastikan misi terkait erat dengan visi kombel. Misi harus mendukung dan berkontribusi dalam mencapai visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

  2. Identifikasi fokus utama: Tentukan area utama atau aspek penting yang ingin difokuskan dalam misi komunitas belajar guru. Misalnya, peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, pengembangan profesional guru, kolaborasi antar guru, atau penggunaan teknologi dalam pendidikan.

  3. Tentukan tujuan utama: Jelaskan tujuan utama dari komunitas belajar guru dalam misi. Tujuan tersebut haruslah konkret, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi anggota komunitas. Misalnya, meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, memperluas jangkauan dan dampak komunitas, atau menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan inovatif.

  4. Sertakan nilai-nilai inti: Pastikan misi mencerminkan nilai-nilai inti dan prinsip yang dijunjung tinggi oleh komunitas belajar guru. Nilai-nilai tersebut bisa meliputi kolaborasi, inklusivitas, inovasi, integritas, dan pelayanan kepada siswa

  5. Sederhana dan mudah dipahami: Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas dalam menyusun misi. Hindari penggunaan jargon atau frase yang rumit sehingga misi dapat dipahami oleh semua anggota komunitas.

Pengembangan Value/Nilai

Nilai adalah prinsip atau keyakinan yang dianggap penting dan menjadi pedoman dalam perilaku dan pengambilan keputusan seseorang atau suatu kelompok. Nilai-nilai mencerminkan pandangan tentang apa yang dianggap benar, baik, atau penting dalam kehidupan. Nilai-nilai dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan tujuan individu atau komunitas.

Nilai-nilai yang penting dapat dikembangkan kombel meliputi:

  1. Profesionalisme, 
  2. Semangat belajar, 
  3. Kolaborasi, 
  4. Keterbukaan, 
  5. Pelayanan kepada siswa, 
  6. Nalar kritis, 
  7. Inovasi, 
  8. Integritas,
  9. Penghargaan terhadap keberagaman, 
  10. Kepedulian terhadap perkembangan siswa.

Pengembangan Tujuan Bersama/Goals

Berikut adalah strategi pengembangan tujuan kombel:

  1. Tinjau visi dan misi: Pertama, periksa visi dan misi komunitas belajar guru. Pastikan tujuan yang akan disusun terkait erat dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya.

  2. Spesifik dan terukur: Pastikan tujuan yang ditetapkan memiliki sifat yang spesifik dan terukur. Gunakan parameter atau indikator yang jelas untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut. Misalnya, meningkatkan persentase partisipasi dalam program pengembangan profesional menjadi 80% dalam dua tahun.

  3. Realistis dan terjangkau: Pastikan tujuan yang ditetapkan realistis dan dapat dicapai oleh komunitas belajar guru. Tinjau sumber daya yang tersedia, kendala yang mungkin ada, serta kondisi dan konteks lingkungan pendidikan yang ada.

  4. Waktu yang ditetapkan: Tentukan jangka waktu atau target waktu untuk mencapai setiap tujuan. Misalnya, mencapai peningkatan persentase kelulusan siswa menjadi 90% dalam lima tahun.

  5. Berkelanjutan dan berurutan: Susun tujuan dalam urutan yang logis dan berkelanjutan. Pastikan setiap tujuan mendukung dan membangun pada tujuan sebelumnya. Ini membantu menciptakan kesinambungan dalam upaya pencapaian tujuan.

Komitmen dalam Kombel

  1. Kami akan menjadi anggota tim kolaboratif yang positif dan memberikan kontribusi.
  2. Kami akan memantau pembelajaran setiap murid secara berkelanjutan melalui penilaian formatif yang dikembangkan oleh kelas dan tim.
  3. Kami akan menggunakan bukti pembelajaran murid untuk memperbaiki praktik mengajar dan memenuhi kebutuhan individu murid dengan lebih baik.
  4. Kami akan bekerja dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan kami.
  5. Kami akan mencari praktik terbaik yang menjanjikan untuk mendukung pembelajaran murid.
  6. • Kami akan memastikan orang tua tetap terinformasi tentang kemajuan anak mereka.

Komunitas Belajar (Menurut Beyond PD)
Teacher Professional Learning in High-Performing Systems
Tabel di bawah ini mengilustrasikan bagaimana British Columbia, Shanghai, dan Singapura mengorganisir komunitas belajar mereka dalam konteks sistem yang spesifik.

Tahapan Membangun Kombel di Sekolah

1. Membentuk Tim Kecil

2. Telaah data hasil belajar murid

3. Sosialisasi pentingnya  kombel

4. Memasukkan kegiatan kombel pada jam efektif

5. Merealisasikan belajar Bersama dan berbagi praktik  dan menciptakan lingkungan belajar yang ramah guru

Siklus Pengembangan Kombel di Sekolah

Contoh Praktik Baik Pengembangan Kombel di Sekolah

  1. Kepala Sekolah melakukan analisis situasi kombel saat ini
  2. Bentuk tim penggerak kombel
  3. FGD pengembangan visi,misi, tujuan dan value kombel
  4. Penyusunan program kerja dan penjadwalan
  5. Implementasi program dan pelibatan pihak eksternal
  6. Refleksi dan evaluasi berkala
  7. Perbaikan berkelanjutan dan memulai lagi

Pengembangan Kombel Antar Sekolah

Komunitas belajar antar sekolah merupakan sekelompok GTK dari berbagai sekolah yang belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar murid. Wujud komunitas ini dapat berupa PKG (dan gugus di PAUD), MGMP, MGBK, KKG, MKKS, KKS, MKPS, komunitas belajar organik, dan lainnya.

Siklus inkuiri kombel antar sekolah meliputi; (1) Refleksi Awal, (2) Perencanan, (3) Implementasi dan (4) Evaluasi

REFLEKSI AWAL
Pada tahap ini, dilakukan asesmen kebutuhan belajar GTK. GTK dapat menyampaikan kebutuhan belajar mereka berdasarkan permasalahan murid yang dihadapi di sekolah maupun kebutuhan belajar prioritas dari GTK berdasarkan arah kebijakan pendidikan di daerah tersebut. Berdasarkan hasil refleksi ini, GTK pada komunitas belajar menentukan agenda/topik yang ingin mereka diskusikan. Mereka juga menentukan target pencapaian komunitas belajar.

PERENCANAAN
Pada tahap ini, komunitas belajar antar guru, misalnya dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran bersama ataupun membedah perencanaan pembelajaran yang sudah ada. Kolaborasi perencanaan pembelajaran ini dapat juga dipraktikkan pada kelas guru model, tempat mereka melakukan observasi pembelajaran. Empat Pertanyaan Kunci dapat digunakan guru ketika mendiskusikan perencanaan pembelajaran, yaitu (1) apakah hal ini yang kita ingin murid capai?; (2) bagaimana kita mengetahui bahwa murid sudah mencapai hal tersebut?;(3) jika murid belum mencapai tujuan pembelajaran apa yang akan kita lakukan?; dan (4) jika murid sudah mencapai tujuan pembelajaran, pengayaan apa yang harus kita lakukan?. Namun, keempat pertanyaan ini tidak harus digunakan semua pada satu sesi belajar di komunitas.
Komunitas belajar kepala sekolah, misalnya dapat mendiskusikan berbagai masalah kebijakan sekolah untuk mendukung transformasi pembelajaran murid. Kepala sekolah dapat merencanakan bersama solusi kebijakan untuk diterapkan di sekolahnya dengan mempertimbangkan konteks masing-masing. Selain itu, kepala sekolah juga dapat mengajukan kebutuhan belajar mereka sesuai dengan prioritas belajar kepala sekolah di daerahnya masing-masing. Komunitas belajar pengawas sekolah, misalnya dapat juga mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi dalam mendampingi sekolah binaan merealisasikan pembelajaran yang berpusat pada murid atau topik lainnya.

IMPLEMENTASI
Setelah melakukan kolaborasi dalam perencanaan pembelajaran bagi guru dan membuat perencanaan kebijakan bagi kepala sekolah atau pendampingan sekolah bagi pengawas sekolah, GTK mengimplementasikan perencanaan tersebut di sekolahnya masing-masing. Saat terjadinya proses implementasi, GTKmelakukan asesmen formatif atau refleksi sebagai proses untuk mengetahui perkembangan pembelajaran murid.

EVALUASI
Setelah implementasi di kelas maupun sekolah masing-masing, para GTK kembali ke komunitas belajar untuk mendiskusikan hasil implementasi tersebut. Setiap anggota komunitas belajar melakukan refleksi bersama tentang apa yang sudah berjalan efektif dan apa yang berjalan kurang efektif untuk perbaikan di tahap selanjutnya. Selain itu, apresiasi dilakukan pada capaian-capaian dan perilaku-perilaku efektif yang sudah dilakukan oleh anggota komunitas.

Pengembangan Kombel Daring Pada PMM

Komunitas belajar daring merupakan komunitas yang terdata secara virtual yang ada di menu Komunitas di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Komunitas belajar daring dapat mewadahi komunitas belajar antarsekolah untuk saling berjejaring dan berbagi informasi tanpa batasan jarak di Platform Merdeka Mengajar. PMM mewadahi para penggerak komunitas untuk mengadakan webinar berbagi praktik baik yang dapat diikuti oleh pengguna PMM lainnya.

Pengembangan kombel ini menggunakan akun belajar.id pada link:guru.kemdikbud.go.id

Peran Pemangku Kepentingan dalam Pengembangan Kombel

Pemangku kepentingan dalam kombel meliputi;

  1. Pemerintah Pusat,
  2. Pemerintah Daerah,
  3. Yayasan,
  4. UPT,
  5. Orang Tua,
  6. Mitra Pembangunan

Peran pemangku kepentingan sangatlah penting dalam pengembangan komunitas belajar. Pemangku kepentingan dalam kombel dapat berperan sebagai berikut: 

  1. Pembuka peluang berjejaring 
  2. Berbagi data, informasi dan praktik baik 
  3. Kampanye publik/advokasi dan regulasi 
  4. Monitoring dan evaluasi



Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment