• INFORMASI PENGAWAS SEKOLAH
  • Informasi berita terbaru, tercepat, dan terpercaya seputar Pendidikan Kabupaten Gorontalo

PENYUSUNAN RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INKUIRI KOLABORATIF SECARA TERSTRUKTUR

A. Konsep dan Tahapan Inkuiri Kolaboratif
Perhatikan lingkaran yang membentuk kerangka pembelajaran mendalam berikut.

Lingkaran luar dari kerangka kerja pembelajaran mendalam menggambarkan proses Inkuiri Kolaboratif yang mendasari tindakan dan mendorong efek interaksi dari semua lapisan. Meskipun digambarkan sebagai lingkaran luar, ini bukanlah langkah akhir, tetapi lebih meresap ke setiap lingkaran dengan menciptakan dialog yang kuat di setiap tahap pengembangan. Proses ini dapat digunakan oleh guru untuk merancang pengalaman Pembelajaran Mendalam, oleh tim untuk memoderasi pekerjaan dan pertumbuhan murid, dan oleh para pemimpin untuk menilai kondisi yang dibutuhkan untuk mendorong Pembelajaran Mendalam di tingkat satuan pendidikan dan sistem. Dari semua kondisi yang mendorong pembelajaran mendalam, kolaborasi merupakan inti dari semuanya. Kolaborasi bukanlah tujuan akhir, karena pembelajaran mendalam melibatkan inovasi dan praktik baru yang sangat fokus dan spesifik, pembelajaran mendalam memerlukan sarana untuk mengembangkan dan mengakses ide-ide yang baik. Apabila guru menginginkan perubahan dalam praktik pedagogi baru, mereka memerlukan dukungan dari orang lain untuk mengidentifikasi praktik yang efektif dan untuk mendorong pemikiran baru dan praktik inovatif.

Inkuiri Kolaboratif adalah suatu proses yang mengeksplorasi pemikiran profesional dan pertanyaan-pertanyaan para pendidik dengan menelaah praktik (refleksi) serta asumsi yang sudah ada melalui keterlibatan dengan rekan sejawat. Proses ini diakui sebagai strategi yang efektif dalam mendorong perubahan karena mampu secara bersamaan meningkatkan pembelajaran profesional serta berkontribusi langsung pada peningkatan hasil belajar murid.

Inkuiri Kolaboratif tidak hanya berfungsi sebagai metode pemecahan masalah dan penyempurnaan praktik individu, tetapi juga sebagai pendekatan sistematis yang memanfaatkan bukti hasil belajar murid untuk membangun tim sekolah yang kolaboratif serta menciptakan pengetahuan profesional bersama yang dapat diterapkan. Fokus utama Inkuiri Kolaboratif adalah murid dan hasil belajarnya.

Untuk mengembangkan Inkuiri Kolaboratif terdapat 4 (empat) tahap sebagaimana gambar di bawah ini.

Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh guru dalam menerapkan siklus Inkuiri Kolaboratif.

Tahap I: Mengidentifikasi

Tahap pertama dimulai dengan mengidentifikasi posisi murid, mempertimbangkan penerapan kurikulum, dan membangun minat murid untuk menetapkan tujuan pembelajaran dan kriteria keberhasilan. Sasaran pembelajaran ditetapkan berdasarkan penilaian kebutuhan, kekuatan, dan minat murid serta kemahiran dalam delapan dimensi profil lulusan. Kriteria Keberhasilan diidentifikasi untuk menggambarkan bukti yang akan mendokumentasikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai.

Tahap II: Desain

Tahap kedua merupakan perancangan pengalaman belajar yang melibatkan murid dalam mencapai kompetensi sesuai capaian dan tujuan pembelajaran. Langkah ini mencakup pemilihan pedagogi yang paling efektif, pertimbangan kemitraan pembelajaran yang dibutuhkan, pengembangan lingkungan yang menumbuhkan budaya belajar, dan penggunaan digital yang memanfaatkan pembelajaran. Bekerja sama pada desain pembelajaran ini dapat meningkatkan inovasi guru karena mereka terstimulasi oleh ide-ide guru lain dan murid itu sendiri. Meskipun awalnya memakan waktu, para guru menemukan bahwa cara ini membantu mereka memfokuskan energi mereka, dan setelah beberapa desain pertama, mereka dapat saling berbagi praktik baik, menjadi lebih inovatif, dan benar-benar menghemat waktu karena mereka berbagi beban kerja desain.

Tahap III: Implementasi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran. Dalam proses ini, guru memantau pembelajaran, memberikan bantuan yang diperlukan murid, mengajukan pertanyaan, dan memandu penemuan yang lebih mendalam dengan mengajukan pertanyaan seperti: “Seberapa baik murid belajar?” “Bukti apa yang saya/kami miliki tentang pembelajaran tersebut?” “Apa yang murid butuhkan selanjutnya untuk memperdalam pembelajaran mereka?” Selama tahap ini, guru dapat mengamati di kelas masing-masing atau berbagi tanggung jawab untuk murid dengan mengelompokkan murid di seluruh kelas untuk tugas atau minat tertentu.

Tahap IV: Mengukur, Merefleksikan, Mengubah

Pada tahap akhir proses, guru berkolaborasi untuk mendokumentasikan pembelajaran murid. Mereka mempertimbangkan berbagai macam bukti penilaian formal dan informal dari produk dan kinerja kerja murid untuk mengukur pertumbuhan, baik dalam konten akademis maupun kompetensi untuk menginformasikan keputusan mereka. Data murid kemudian dimasukkan ke dalam siklus pembelajaran berikutnya dan memberikan masukan yang kaya untuk desain pembelajaran berikutnya.

B. Rancangan dan Implementasi Inkuiri Kolaboratif

Langkah-langkah di atas merupakan langkah yang digunakan oleh pendidik dalam menciptakan Inkuiri Kolaboratif. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memiliki kewajiban untuk mendorong terciptanya Inkuiri Kolaboratif tersebut dalam rangka mendukung Pembelajaran Mendalam sesuai dengan kurikulum yang berlaku, sambil terus mengembangkan praktik pedagogis yang inovatif. Hal ini mencakup penciptaan lingkungan pembelajaran yang kontekstual, pemanfaatan media digital secara optimal, serta pembentukan kemitraan dengan keluarga, komunitas, mitra profesional, serta dunia usaha dan industri untuk mendukung Pembelajaran Mendalam.

Untuk memulai dan mempercepat implementasi Inkuiri Kolaboratif teradapat 4 (empat) norma yang harus dilakukan.

1) Asumsikan bahwa guru telah memberikan pemikiran terbaiknya saat itu.

2) Asumsikan bahwa semua detail tugas dan pemikiran di baliknya tidak dapat dibagikan sepenuhnya dalam contoh ini.

3) Jangan terburu-buru dalam menilai. Sadarilah bahwa kita tidak dapat sepenuhnya mengetahui semua yang terjadi di kelas sebelum tugas ini atau apa yang akan terjadi setelahnya.

4) Kita semua perlu mengambil sikap belajar. Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang dan mengimplementasikan Inkuiri Kolaboratif dalam sekolah.

 

No

Tahapan

Tujuan

Deskripsi

1

Asess

Mengidentifikasi kebutuhan, tantangan, dan peluang dalam implementasi pembelajaran mendalam di sekolah

◻     Kepala sekolah menganalisis kebutuhan terkait dengan implementasi pembelajaran mendalam. Identifikasi apa yang menjadi tantangan dan peluang sekolah untuk kemudian dicarikan solusinya bersama-sama.

◻     Beberapa cara yang digunakan antara lain survei sederhana, diskusi, observasi kelas, umpan balik guru, berdialog dengan pemangku kepentingan: berbicara dengan guru, murid, dan orang tua untuk memahami kebutuhan mereka.

◻     Melihat kembali kebijakan dan sumber daya: mengevaluasi apakah kurikulum, fasilitas, dan dukungan sudah cukup untuk pelaksanaan pembelajaran mendalam.

◻     Jika terdapat banyak kebutuhan/permasalahan yang didapat dari analisis kebutuhan, maka lakukan prioritasasi berdasarkan kebutuhan yang dampaknya lebih besar terhadap murid.

2

Design

Merancang strategi dan program untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran mendalam

◻ Berdasarkan kebutuhan yang ditemukan pada tahap assess kepala sekolah perlu menyusun rancangan program/kegiatan.

Rencana ini perlu dilakukan secara bersama-sama dengan warga sekolah yang terkait.

 

 

 

 

◻      Terdapat beberapa hal yang perlu didiskusikan, antara lain:

-     Isu yang lebih spesifik berdasarkan hasil analisis kebutuhan

-     Tetapkan tujuan program secara SMART (specific, measurable, achievable

, realistic, and timely)

-     Lakukan diskusi tentang strategi yang akan digunakan

-     Bagi peran dan tanggung jawab kepada guru dan pihak terkait

3

Implement

Menerapkan strategi yang telah dirancang dalam praktik nyata di sekolah

Dalam proses ini, kepala sekolah melakukan pendampingan, memberikan bantuan yang diperlukan, mendorong pihak yang terlibat untuk mendokumentasikan kegiatan (dokumentasi dapat berbentuk praktik yang berhasil maupun yang belum berhasil). Pada tahap ini kepala sekolah juga melakukan pemantauan.

4

Measure, Reflect, and Change

Mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan melakukan perbaikan berkelanjutan

◻      Kepala sekolah melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau tidak.

◻      Kepala sekolah mengajak pihat terkait merefleksikan praktik yang sudah dilakukan, mengajak untuk berbagi pengalaman dan insight dari implementasi kegiatan.

◻      Apabila berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap permasalahan yang perlu ditindaklanjuti,
lakukan diskusi untuk
mengubah pendekatan.

◻ Kepala sekolah
membagikan strategi yang
berhasil kepada komunitas
sekolah dan jaringan
kepala sekolah lainnya.

 

Pada tabel di atas tampak bahwa setiap tahapan dalam menerapkan siklus Inkuiri Kolaboratif selalu dilakukan dengan menerapkan kolaborasi. Kepala sekolah diharapkan dapat menciptakan iklim kolaborasi dalam mendukung penerapan pembelajaran mendalam. Menurut Fullan (2014) “The principal is not the instructional leader in the traditional sense, but rather the lead learner who models learning, works with others to build a collaborative culture, and fosters a collective responsibility for student achievement.” Itu artinya bahwa pembelajaran mendalam dapat terwujud apabila terdapat kolaborasi beberapa pihak, antara lain guru, orang tua, masyarakat, dan dunia usaha dan dunia industri.

Kolaborasi dalam dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara dua pihak atau lebih yang memiliki tujuan bersama, tanggung jawab yang dibagi, serta komitmen untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dillenbourg (1999) menyatakan bahwa kolaborasi adalah situasi di mana dua atau lebih individu bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah secara kolektif.

Mattessich dan Monsey (1992) menjelaskan bahwa kolaborasi yang efektif dicirikan oleh adanya komunikasi terbuka, kepercayaan, dan kesetaraan antarpihak yang terlibat. Dalam lingkungan sekolah, kolaborasi tidak hanya terjadi antara guru, tetapi juga antara kepala sekolah dengan guru, siswa, tenaga kependidikan, orang tua, bahkan masyarakat sekitar.

Kepala sekolah harus menjadi pelopor Kolaborasi dengan alasan:

  1. Pemimpin sebagai teladan (Role Model

    Kepala sekolah merupakan figur sentral yang tindakannya ditiru oleh guru dan staf. Ketika kepala sekolah menunjukkan sikap terbuka, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain, maka iklim kolaboratif akan tumbuh secara alami.

  2. Mendorong peningkatan kualitas pembelajaranMewujudkan lingkungan kerja yang positifPengambilan keputusan yang inklusifMenghadapi tantangan secara kolektif

    Kolaborasi antarguru yang difasilitasi oleh kepala sekolah mendorong pertukaran praktik baik, refleksi pembelajaran, serta inovasi metode pengajaran yang berdampak positif pada hasil belajar siswa.

  3. Mewujudkan lingkungan kerja yang positif

    Kepala sekolah dapat menciptakan suasana kerja yang mendukung, saling menghargai, dan penuh semangat kebersamaan. Lingkungan semacam ini akan mendorong loyalitas, motivasi, dan kepuasan kerja staf.

  4. Pengambilan keputusan yang inklusif

    Kepala sekolah yang melibatkan guru, siswa, dan pihak lain dalam proses pengambilan keputusan akan menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap kebijakan sekolah..

  5. Menghadapi tantangan secara kolektif

    Dunia pendidikan selalu menghadapi tantangan baru. Kolaborasi yang kuat memungkinkan sekolah merespon perubahan kurikulum, teknologi, dan kebijakan dengan lebih adaptif.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN ASESMEN INTRAKURIKULER, KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER

Merancang pembelajaran dan asesmen intrakurikuler, kokurikuler, serta ekstrakurikuler dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) memerlukan fokus pada pengembangan kemampua

16/11/2025 17:23 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 404 kali
PERBEDAAN DISCOVERY LEARNING DAN INQURY LEARNING

Hallo teman-tema guru hebat, kita sering menggunakan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif menemukan sendiri pengetahuannya. Dan dua di antaranya adalah Discovery Learning

16/11/2025 16:28 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 526 kali
PERBEDAAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL)

Hallo teman-teman guru hebat, guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membimbing siswa agar mampu berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Dua model pembelajaran yang sering di

16/11/2025 16:06 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 225 kali
CONTOH PENERAPAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Hallo teman-teman guru hebat, kali ini Keluarga Guru membuat langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Ini merupakan request, dan Alhamdulillah kal

16/11/2025 15:49 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 224 kali
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH/ PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)

Hallo teman-teman guru hebat, kali ini kita bahas tentang model pembelajaran PBL, ya. Ini materi singkat dan contoh langkah-langkah pembelajarannya di kelas. Mari dicek, ya! --- Probl

16/11/2025 15:36 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 304 kali
MODEL PEMBELAJARAN DAN LANGKAH-LANGKAHNYA

Hallo teman-teman guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Dosen dan Tenaga Kependidikan apa kabar? Semoga selalu baik dan sehat, ya. Kali ini kita bahas tentang model pembelajaran, ya.

16/11/2025 15:11 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 177 kali
INSTRUMEN SUPERVISI PEMBELAJARAN MENDALAM

Instrumen Supervisi Pembelajaran Mendalam: UMPAN BALIK TELAAH RPP  INSTRUMEN OBSERVASI PM UNDUH DISINI

14/10/2025 18:50 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 11774 kali
PEMBELAJARAN MENDALAM BAGI PENGAWAS SEKOLAH

Latar Belakang Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks di era yang penuh ketidakpastian, termasuk krisis pembelajaran yang berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan, meskipun a

03/10/2025 10:03 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 1108 kali
Alur Perkembangan Kompetensi Dimensi Profil Lulusan

Alur Perkembangan Kompetensi sebagai bagian dari kurikulum pendidikan Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 13 Tahun 2025. Alur ini menjelaskan proses perkembangan m

01/10/2025 19:28 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 4288 kali
PANDUAN PEMBELAJARAN STEM (STEMSAINS TEKNOLOGI ENJINERING MATEMATIKA)

Dalam kerangka pembelajaran mendalam, STEM merupakan salah satu bentuk praktik pedagogis yang menyediakan lingkungan pembelajaran lintas disiplin ilmu sekaligus menunjukkan kepada murid

24/09/2025 21:04 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 815 kali
PANDUAN MATA PELAJARAN JENJANG PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

Panduan Mata Pelajaran disusun sebagai acuan bagi pendidik dalam menerjemahkan Capaian Pembelajaran ke dalam praktik pembelajaran di kelas sekaligus merancang pembelajaran yang bermakna

23/09/2025 22:46 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 3510 kali
PEDOMAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENDALAM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

Meskipun akses pendidikan dasar dan menengah di Indonesia sudah cukup baik, terjadi krisis pembelajaran yang berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan. Hasil studi Organisation for E

16/09/2025 19:16 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 3033 kali
PEDOMAN IMPLEMENTASI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

Dokumen ini adalah Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 127/P/2025, ditetapkan pada 4 September 2025 oleh Abdul Muti. Bertujuan mentransformasi pendidikan digital untuk

16/09/2025 18:56 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 2552 kali
MISKONSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN MENDALAM

Sering muncul berbagai miskonsepsi tentang Pembelajaran Mendalam (PM).  Berikut Beberapa Miskonsepsi tentang Pembelajaran Mendalam:   No Miskonsepsi ❌ Kons

15/09/2025 19:53 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 4495 kali
KUMPULAN MATERI LENGKAP PEMBELAJARAN MENDALAM BAGI GURU, KEPSEK DAN PENGAWAS

Yang butuh materi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) silakan di Download pada link dibawah ini:   Materi TOT Guru dan Kasek Tentang Pembelajaran Mendalam: https://drive.googl

24/08/2025 20:12 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 10136 kali
PERANGKAT PEMBELAJARAN JENJANG SMA/SMK

Penyusunan perangkat pembelajaran mendalam merupakan proses sistematis dan terarah untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermakna, mendalam, dan berorientasi pada pengembangan kompe

20/08/2025 19:22 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 5580 kali
PERANGKAT PEMBELAJARAN JENJANG SD

Penyusunan perangkat pembelajaran mendalam merupakan proses sistematis dan terarah untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermakna, mendalam, dan berorientasi pada pengembangan kompe

20/08/2025 19:05 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 10193 kali
PERANGKAT PEMBELAJARAN JENJANG PAUD

Penyusunan perangkat pembelajaran mendalam merupakan proses sistematis dan terarah untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermakna, mendalam, dan berorientasi pada pengembangan kompe

20/08/2025 18:54 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 3912 kali
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam dalam Pembelajaran dan Asesmen

              Pembelajaran mendalam dalam kerangka kerja pembelajaran mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan meneka

03/08/2025 18:51 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 20857 kali
"REVISI KURIKULUM PENDIDIKAN 2025: PERKUAT PEMBELAJARAN MENDALAM DAN EKSTRAKURIKULER UNTUK ANAK USIA DINI HINGGA MENENGAH"

Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025  Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 merupakan revisi atas Peraturan Menteri Pe

16/07/2025 09:16 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 40233 kali
MODUL PEMBELAJARAN MENDALAM UNTUK PENGAWAS SEKOLAH

Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) merupakan pendekatan inovatif yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa melalui proses pembelaja

08/07/2025 19:10 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 8215 kali
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL

[Kumpulan Materi] Koding AI: s.id/koding-ai Deep Learning Pembelajaran Mendalam (PM): s.id/PM-KS Contoh RPP PM: s.id/RPP_PM   Baca Juga: Buku Artificial Intellegence (AI) SMP

29/06/2025 20:22 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 36041 kali
DELAPAN DIMENSI PROFIL LULUSAN

1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YMEIndividu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan YME dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupa

28/06/2025 20:40 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 415617 kali
Contoh Format RPP Pembelajaran Mendalam Versi Kemendikdasmen

Dalam konteks ini, kita akan memperkenalkan istilah baru yaitu Perencanaan Pembelajaran Mendalam sebagai pengganti dari istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Modul Ajar. Pe

27/06/2025 08:39 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 51442 kali
PENYELARASAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN MENDALAM

Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan dengan Pembelajaran Mendalam Materi ini merupakan bagian dari pelatihan asinkronus selama 3 jam pelajaran (@45 menit) yang bertuju

26/06/2025 19:47 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 80278 kali
STRATEGI MENGAJAR ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)

A. Karakteristik Pembelajar Dewasa (Andragogi) Malcolm Shepherd Knowles (1980, 1984) mengidentifikasi lima asumsi utama tentang karakteristik pembelajar dewasa yang membedakannya dari

26/06/2025 19:46 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 2631 kali
BUKU TEKS PENDAMPING PEMBELAJARAN KODING DAN KECERDASAN ARTIFIAL (KA)

Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 005/H/P/2025 tentang Buku Teks Pendamping Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah pada Satuan Pendidikan diterbitk

21/06/2025 16:04 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 7852 kali
POLA PIKIR BERTUMBUH (GROWTH MINDSET)

A. Konsep Dasar Pola Pikir (Mindset) Pola pikir (mindset) merupakan fondasi utama yang menentukan tindakan dan hasil yang diperoleh seseorang, sesuai dengan ungkapan Mindset is Everyth

21/06/2025 15:41 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 110410 kali
KUMPULAN MODUL PEMBELAJARAN MENDALAM

Pembelajaran Mendalam Definisi Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakandengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermak

16/06/2025 19:26 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 69701 kali
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PERMENDIKDASMEN NOMOR 10 TAHUN 2025

I. Latar Belakang dan Tujuan Peraturan ini diterbitkan untuk menggantikan Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 karena dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan

14/06/2025 17:37 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 16301 kali
KUMPULAN MATERI PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)

Sebelum mengimplementasikan Deep Learning sebaiknya kita mengenal lebih dekat apa itu Deep Learning. Mari kita mulai ganti istilah Deep Learning dengan padananan dalam Bahasa Indonesia

09/06/2025 09:49 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 23244 kali
MODUL KODING DAN KA DARI FASE D UNTUK FASE F (SMA/SMK)

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam dunia pendidikan modern. Integrasi Koding dan KA dalam pendidikan tidak hanya untuk meni

04/06/2025 05:16 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 5483 kali
MODUL KODING DAN KA DARI FASE D UNTUK FASE E (SMA/SMK)

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam dunia pendidikan modern. Integrasi Koding dan KA dalam pendidikan tidak hanya untuk meni

04/06/2025 04:57 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 6634 kali
MODUL KODING DAN KA DARI FASE C UNTUK SEKOLAH DASAR

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam dunia pendidikan modern. Integrasi Koding dan KA dalam pendidikan tidak hanya untuk meni

30/05/2025 19:43 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 17057 kali
TEMPLET RPP PEMBELAJARAN MENDALAM

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) adalah sebuah pendekatan dalam merancang pengalaman belajar yang bertujuan untuk mencapai pemahaman konsep dan penguasaan kompe

30/05/2025 09:14 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 147911 kali
CONTOH RPP PEMBELAJARAN MENDALAM

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelaj

30/05/2025 06:40 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 368852 kali
Kumpulan Modul Koding dan KA dari Fase C - F.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah merilis Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial yang menjadi landasan filosofi. Naskah akademik ini menggarisbawahi

28/05/2025 19:56 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 27447 kali
NASKAH AKADEMIK PEMBELAJARAN KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Ringkasan Eksekutif Pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan artifisial (AI), mahadata (big data), dan Internet of Things (IoT) makin mendominasi berbagai sektor. Digitalisasi telah me

04/03/2025 21:13 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 15046 kali
NASKAH AKADEMIK PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)

Pembelajaran Mendalam Definisi: Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, be

22/02/2025 21:53 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 23819 kali
Pengertian Kurikulum Deep Learning beserta Contohnya

Kurikulum Merdeka akan diganti menjadi Kurikulum Deep Learning seiring usulan Menteri Pendidikan yang baru. Kurikulum Deep Learning adalah sistem pembelajaran yang d

23/11/2024 18:15 - Oleh IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd - Dilihat 58974 kali